MuamalahNews.com - Madu adalah suatu cairan mujarab yang sudah tidak asing lagi kita dengar, cairan yang kaya akan manfaat bagi kesehatan yang sudah dibuktikan khasiatnya dari zaman ke zaman hingga saat ini.
Pada 14 abad yang lalu, keajaiban madu juga telah diungkapkan dalam Alquran maupun Sunnah/ Hadits Nabi Muhammad SAW. Bahkan salah satu nama surat dalam Al Qu'ran yang menjelaskan manfaat madu yaitu surat An-nahl (lebah) pada ayat 68-69 yang mana Allah SWT menyatakan yang artinya: ''Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:''Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia''...Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi mereka yang memikirkan.”
Tidak hanya ayat di atas, di dalam Surah Muhammad ayat 15 Allah semakin mempertegas bahwa madu bukanlah minuman yang sembarangan melainkan minuman yang disiapkan untuk para penghuni surga kelak.
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? (QS. Muhammad: 15).
Selain itu, penjelasan manfaat madu juga terdapat dalam Hadits, Nabi Muhammad SAW menegaskan khasiat madu tersebut dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari: ''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Alquran adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran). Maka aku sarankan bagimu kedua penyembuh tersebut, Alquran dan madu.''
Mengenai hal tersebut, ada suatu kisah di mana suatu ketika, ada seorang sahabat datang menemui Rasulullah SAW dan bercerita kalau perut saudaranya sakit. Mendengar cerita itu, Rasulullah SAW berkata, ''Minumkanlah padanya madu.'' Sahabat tersebut pergi dan kembali lagi sambil berkata, ''Madu hanya membuat perutnya lega dua atau tiga kali.''
Setiap kali menerima pengaduan sahabat itu, Rasulullah SAW berkata, ''Minumkanlah padanya madu.'' Sampai akhirnya pada kali ketiga Rasulullah SAW bersabda, ''Allah pasti benar, yang berdusta adalah perut saudaramu. Pergilah dan minumkanlah padanya madu.'' Kemudian sahabat itu pergi dan meminumkan madu kepada saudaranya dan sembuhlan penyakit perutnya.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Seiring perkembangan zaman, manfaat madu tidak hanya dijelaskan dalam Al Quran dan Hadits, akan tetapi para Ilmuan juga tertarik meneliti lebih dalam tentang manfaat madu, diantaranya:
Pertama, Dalam sebuah studi, madu dengan cairan rehidrasi oral mampu mengurangi durasi bakteri baik pada anak-anak maupun bayi yang menderita mencret.
Kedua, madu sebagai sumber nutrisi. Madu yang tak terkontaminasi sangat sehat, makanan yang alami, dan mengandung banyak energi.
Ketiga, madu dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-inflammatory (luka bakar). Madu memiliki arti penting dalam menyembuhkan luka bakar, infeksi bekas operasi. Ia sangat liat, sehigga mampu menyerap air yang berada di sekitar jaringan kulit yang terbakar. Kita bisa merujuk pada sebuah studi yang dilakukan di Afrika Barat. Dalam studi itu, penyembuhan luka pada wanita setelah menjalani vulvectomy (operasi pada vagina) akibat kanker vagina, memakan waktu lebih cepat dengan menggunakan madu.
Selain itu, Madu memiliki khasiat penyembuhan dan juga antiseptik ringan. Dalam buku 'Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dan kawan-kawan disebutkan, pada Perang Dunia II orang-orang Rusia menggunakan madu untuk menyembuhkan luka-luka mereka. Luka yang diobati dengan madu segera sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas. Dikarenakan kepadatan massa jenis madu, maka tidak akan ada jamur atau bakteri yang tumbuh pada luka tersebut.
Ke lima, madu dapat digunakan sebagai zat anti bakteri dan jamur. Karena madu ternyata dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti staphylococcus aureus, patogen tertentu, serta fungi atau jamur, semisal Candida albicans. Dengan konsentrasi 30-50 persen, madu mampu memperlihatkan khasiatnya sebagai antibiotik konvensional untuk infeksi saluran kencing.
Dari penjelasan di atas fakta mengungkapkan, bahwa madu kaya manfaat, kaya akan fruktosa dan vitamin K. Dengan demikian, pengetahuan yang terkandung dalam Alquran dan Hadits Nabi Muhammad SAW tentang madu, asal usul, dan sifatnya terbukti benar.
Comments0