TpYlBSC5GfM7GUO9GpC7GUW7

Abdurrahman bin Auf : Sahabat Rasulullah yang Cerdas, Kaya, Dermawan dan Pemberani

Abdurrahman bin Auf merupakan satu diantara para sahabat Rasulullah SAW yang kaya raya. Abdurrahman bin Auf berasal dari Bani Zuhrah. Salah seorang sahabat Nabi lainnya, yaitu Sa'ad bin Abi Waqqas, adalah saudara sepupunya. Abdurrahman juga adalah suami dari saudara seibu Utsman bin Affan, yaitu anak perempuan dari Urwa bint Kariz (ibu Utsman) dengan suami keduanya. Beliau juga salah seorang dari Sepuluh Orang yang Dijamin Masuk Surga.
Abdurrahman bin Auf dilahirkan di Mekkah pada tahun ke-10 tahun Gajah, tepatnya pada tahun 581 M. Umurnya lebih muda dari Rasulullah, demikian dikutip dari buku berjudul 'Dahsyatnya Ibadah, Bisnis, dan Jihad Para Sahabat Nabi yang Kaya Raya' oleh Ustadz Imam Mubarok bin Ali.

Suatu ketika Rasulullah hendak hijrah ke kota Madinah, Abdurrahman termasuk orang yang menjadi pelopor untuk mengikuti ajakan hijrah Rasulullah itu. Di Madinah, Rasulullah banyak mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar.

Layaknya para Muhajirin lainya, Ia pun meninggalkan seluruh hartanya di Mekkah. Sehingga, setibanya di Madinah Ia tidak memiliki apapun.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah telah mempersaudarakan Abdurrahman dengan Sa'ad bin al-Rabi' al-Anshari tatkala tiba di Madinah.

Kemudian, Sa'ad berkata kepadanya, "Saudaraku! Saya adalah salah seorang penduduk Madinah yang mempunyai banyak harta. Maka, pilihlah dan ambillah! Saya juga memiliki dua orang istri, lihatlah salah satunya yang menarik hatimu, sehingga saya bisa mentalakanya untukmu."

Abdurrahman bin Auf menjawab, "Semoga Allah memberkatimu pada hartamu dan keluargamu. Akan tetapi, tunjukkanlah letak pasarmu."

Maka, ditunjukkanlah pasar tersebut, sehingga Ia pun bisa berdagang. Di tengah kemiskinannya itu juga, kreativitas Abdurrahman muncul. Ia meminta tolong kepada saudara barunya itu, untuk membeli tanah kurang berharga yang terletak di samping tanah sebuah pasar.

Kemudian, tanah tersebut Ia petak-petakan secara baik. Lalu, siapa pun boleh berjualan di tanah itu tanpa membayar sewa. Apabila dari pedagang itu ada keuntungan, Ia menghimbau mereka untuk memberikan bagi hasil seikhlasnya. Alhasil, banyak para pedagang yang tertarik dengan penawaran itu. Sehingga, mereka berbondong-bondong pindah ke pasar baru yang dikembangkan oleh Abdurrahman bin Auf. Hal itu membuat keuntungannya pun berlipat. Sehingga tak perlu waktu lama, dirinya berhasil keluar dari kemiskinan.

Selain cerdas dalam berdagang, beliau juga semasa hidupnya, dikenal sebagai orang yang kaya dan dermawan, Bahkan, beliau juga diberi sebutan sebagai "manusia bertangan emas" karena rajin beramal, serta sangat perhatian terhadap kondisi umat Islam saat itu.
Kedermawanan Abdurrahman bin Auf dapat dilihat pada kisahnya yang terkenal, di Madinah, yang mana saat itu kota Madinah tampak tenang mendadak ramai, warga dan para pedagang berlarian menuju jalan. Rupanya, kafilah Abdurrahman bin Auf dengan 700 ekor untanya lengkap dengan dagangan memasuki Madinah, untuk disumbangkan.

Selain itu Ia juga dikenal sebagai seorang yang ulet dan pemberani. Pada saat perang Badar, Abdurrahman bin Auf berhasil membunuh salah satu musuh Allah yaitu, Umair bin Utsman bin Ka'ab at-Taimi. Keberaniannya itu juga, Ia tampakkan ketika di perang Uhud. Ia tetap berperang, walaupun banyak kaum muslimin yang lari.

Abdurrahman bin Auf meninggal ketika berumur 75 tahun (ada juga yang mengatakan 72 tahun), pada tahun 31 H. Namun pendapat lain menyebutkan tahun 32 H. Ia dimakamkan di pekuburan Baqi yang diimami oleh Utsman bin Affan berdasarkan wasiatnya. Ia meninggalkan 28 anak laki-laki dan 8 orang perempuan. Dalam sebuah riwayat, dikisahkan bahwa harta peninggalan Abdurrahman bin Auf itu ada yang berupa emas murni. Sedangkan, 4 orang istrinya masing-masing menerima harta warisan sebanyak 80.000 dinar pada saat itu.


Comments0

--------

Simak berbagai berita pilihan dan terkini lainnya dari kami di Google News

Type above and press Enter to search.